Tertidur ketika menjalani aktivitas pasti rasanya tidak nyaman, kita akan merasa terkejut dan tidak menyangka. Meskipun tertidur dalam hitungan detik bisa beresiko juga untuk keselamatan kita, kejadian ini secara medis dikenal sebagai microsleep. Microsleep diawali dengan gejala menganggukkan kepala dan mata akan mulai menutup. Microsleep terjadi kepada seseorang dengan kondisi seseorang yang mengantuk namun mencoba melawan tidur agar tetap terjaga.
Gejala microsleep terjadi dengan sangat cepat dan tiba-tiba Sahabat akan memejamkan mata hingga paling lama berdurasi sepuluh detik. Selain itu, microsleep bisa terjadi kapanpun tanpa mengenal jam. Maka dari itu microsleep bisa jadi berbahaya untuk penderitanya karena ada kemungkinan terjadi saat sedang bekerja, memasak, hingga menyetir yang beresiko pada kecelakaan yang tak terduga dan tak diinginkan.
Penyebab Terjadi Microsleep
Microsleep bukan merupakan penyakit tidur namun merupakan salah satu gejala dari gangguan tidur. Seseorang yang memiliki microsleep terjadi karena beberapa faktor seperti bekerja di shift malam, insomnia, atau tidak memiliki kualitas tidur yang cukup. Kebiasaan yang kurang baik seperti mengkonsumsi kafein berlebihan, mengkonsumsi alkohol, junk food dan makanan pedas juga bisa menyebabkan menurunnya kualitas tidur sehingga akan lebih beresiko mengalami microsleep.
Sebelum jatuh ke dalam microsleep, akan muncul tanda-tanda berupa sulit menahan mata untuk tetap terbuka dan berulang kali menguap. Biasanya, orang yang sedang mengalami microsleep juga akan merasakan gejala berikut:
- Hilang fokus
- Tidak mendengar pembicaraan orang lain
- Tidak ingat kejadian 1–2 menit yang lalu
- Menjatuhkan barang yang sedang dipegang
- Hilang kontrol postur tubuh sehingga kepala terjatuh tiba-tiba
Cara Mengatasi Microsleep
Saat kelelahan Sahabat merasa lelah secara berlebihan, resiko mengalami microsleep juga meningkat. Microsleep dapat dicegah dengan beberapa cara antara lain;
- Mulai mengubah kebiasaan tidur yang cukup agar tidak ngantuk saat beraktivitas. Jam tidur untuk orang dewasa sekitar 7 sampai 9 jam per hari.
- Penyesuaian pola hidup juga dapat meningkatkan kualitas tidur seperti menghindari kafein sebelum tidur, mematikan lampu dan suara di sekitar, dan mengatur suhu yang nyaman di kamar.
Ketika merasa lelah saat menyetir kendaraan, maka Sahabat bisa berhenti sejenak di rest area dan tidur di kursi belakang pengemudi untuk beristirahat sejenak. Setelah beristirahat, lanjutkan perjalanan kembali dan lakukan aktivitas yang membuat Sahabat terjaga. Aktivitas untuk mengurangi rasa mengantuk bisa dengan mengobrol saat menyetir karena berbicara butuh konsentrasi yang tinggi sehingga mencegah microsleep.