Kebiasaan yang Membuat Tungau Berkembang di Kasur

Tungau merupakan serangga yang berukuran sangat kecil dan bisa berkembang dalam keadaan lingkungan apapun. Karena ukurannya yang kecil gigitannya sering tidak kita sadari dan menimbulkan iritasi pada kulit, rasa gatal, hingga kulit kering. Tungau ada berbagai jenis, tapi yang umumnya ada pada lingkungan rumah adalah tungau debu. Tungau debu berkembang biak pada lipatan kasur, karpet, tirai, dan juga sofa.

Penyebab Tungau Berkembang Biak

Penyebab tungau di kasur dapat berkembang biak beragam, tungau debu adalah serangga yang banyak tinggal di sudut rumah yang berdebu. Serangga ini senang berkembang biak di tempat yang lembab dan hangat, dan karena ukurannya yang sangat kecil membuat kita tidak bisa membasmi tungau secara langsung. Tidak hanya debu dan sudut ruangan yang menyebabkan tungau bertumbuh tapi juga beberapa kebiasaan yang mungkin tidak disadari.

Kebiasaan yang tidak kita sadari bisa sebabkan sarang tungau di kasur, kebiasaan tersebut antara lain meninggalkan pakaian kotor dan handuk yang lembab di atas kasur, tidak membersihkan diri sebelum tidur, atau rebahan saat masih berkeringat. Semua kebiasaan ini menyebabkan kasur menjadi lebih lembab, sehingga tungau betah untuk hinggap. Dan juga keringat manusia adalah aroma yang disukai tungau dan membuat mereka akan bersembunyi di dalamnya.

Kebiasaan buruk lainnya yang bisa mengundang tungau di kasur berkembang biak adalah tidak pernah mengganti sprei atau menjemur kasur. Tungau debu yang masih hidup atau sudah mati bisa menyebabkan reaksi alergi dan memicu kambuhnya gejala pada penderita asma dan radang sinus. Selain itu, tungau ini juga dapat menimbulkan gejala sesak napas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi.

Cara Mencegah dan Membasmi Tungau

Ada beberapa cara untuk mencegah dan juga membasmi tungau, salah satunya dengan cara menjemur kasur di bawah sinar matahari. Memperhatikan kebersihan permukaan  kasur juga penting, seperti mencuci sprei, sarung bantal, guling, dan selimut. Biasanya waktu yang tepat untuk mencuci sprei dan pelindung lainnya dilakukan dalam waktu seminggu hingga dua minggu sekali. Jika memiliki gejala yang semakin parah, segera diskusikan dengan dokter untuk segera mendapat penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Menu
Open chat
1
Halo kak
Ada yang bisa kami bantu?