Setiap orang membutuhkan tidur. Tidur bisa berarti mencharge kondisi tubuh agar terisi kembali oleh energi setelah seharian beraktivitas. Tetapi tidak setiap saat kita tidur bisa berkualitas, karena nyatanya ada saja hal dan permasalahan yang mengganggu.
Salah satu gangguan saat tidur adalah Sleep Paralysis. Apakah itu?
Sleep Paralysis dikenal juga dengan kelumpuhan tidur atau dalam bahasan jadulnya ‘ketindihan’. Keadaan ini merujuk kepada ketidakmampuan bergerak ketika tidur di atas kasur kesehatan american pillo ataupun ketika bangun tidur.
Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur biasanya akan mengalami masalah untuk menggerakkan anggota badan, tidak bisa mengeluarkan suara dan sebagainya. Bahkan dalam beberapa kasus, kelumpuhan tidur biasanya juga disertai dengan halusinasi seram atau mimpi buruk. Yang pada akhirnya di kaitkan dengan hal mistis di sekitar kita.
Kelumpuhan tidur terjadi dalam keadaan si penderita sedang setengah tidur, sedang tertidur lelap, ataupun dalam keadaan terjaga sewaktu mengalami kelumpuhan tidur. Kondisi ini umumnya terjadi bila si penderita tidur menelentang atau menghadap ke atas, yang ditandai dengan merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan tidak bisa bergerak dan sulit bersuara.
Dalam dunia medis, Sleep Paralysis adalah hal yang wajar terjadi. Banyak ahli kesehatan yang memiliki pemikiran logis terkiat kondisi ini, dimana mereka menyebutkan bahwa ada masalah dalam tubuh yang pada akhirnya seseorang mengalami kelumpuhan tidur.
Paramedis mengemukakakn jika Sleep Paralysis disebabkan akibat terganggunya fase tidur REM (Rapid Eye Movement sleep), yakni kondisi normal dari tidur yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak dari mata, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya tonia otot lengkap yang mencegah seseorang untuk bertindak di luar mimpi mereka.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Itulah sedikit informasi terkait penjelasan dan penyebab dari sleep paralysis. Agar terhindar dari gangguan tidur ini, pastikan Anda selalu mengatur jadwal tidur setiap saat, menjaga pola hidup sehat dan sebagainya.